Mentok (15-10-2024) – Melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kearifan lokal, SDN 13 Mentok memilih topik “Perilaku Santun Adat Melayu”. Pemilihan topik ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran dan keprihatinan para pendidik di SDN 13 Mentok terhadap budaya Melayu sebagai cikal bakal budaya Mentok yang hampir tergerus zaman, terutama pada budaya bertutur dan berperilaku. Sopan santun berbicara dan kehalusan budi dalam berperilaku anak sudah terkontaminasi oleh kosa kata kasar game online diperburuk lagi dengan tayangan di medsos yang menyiarkan dengan pulgar para akademisi dan elit politik saling menghujat dengan kata-kata yang tidak pantas untuk didengar oleh anak-anak maupun oleh orang dewasa.
Menghadirkan ketua Mentok Heritage Community ( MHC ), Bapak Chairul Amri Rani di antara 210 siswa yang memadati halaman SDN 13 Mentok pada Selasa ( 15/10) membuat Susana ceria dan bahagia. Para siswa antusias bertanya dan menjawab berbagai pertanyaan terkait budaya melayu. Ditambah lagi dengan adanya bingkisan untuk siswa yang bisa menjawab pertanyaan membuat Tamu Istimewa kami kewalahan memberi pertanyaan.
“Orang Melayu itu pemalu. Jadi selalu bertutur kata dengan halus dan berperilaku santun” demikaian disampaikan oleh Pak Amri pada sesi “Kedatangan Tamu Istimewa” dalam P5, Kearifan Lokal Perilaku Santun Adat Melayu di SDN 13 Mentok. Terima kasih, Pak Amri, sudah mengajarkan siswa kami tata cara berperilaku santun.” Salaman kepada orang tua yang benar itu cium tangannya, bukan tempel din jidat tangannya,” kata Pak Amri.




Leave a Comment